Rolasnews.com – Presiden International Olympic Committee (IOC), Thomas Bach, dan Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe, sepakat untuk menunda Olimpiade Tokyo 2020 menjadi tahun depan.
Dalam video conference Selasa (24/3) waktu setempat, PM Shinzo Abe meminta olimpiade tidak dibatalkan, hanya ditunda. Meski berlangsung tahun depan, secara offisial namanya tetap Olimpiade Tokyo 2020. Juga gelaran olahraga susulannya, yakni Paralympic Games Tokyo 2020 yang dikhususkan untuk atlet penyandang disabilitas.
Thomas Bach menyetujui permintaan Abe tersebut.
“Presiden Bach dan Perdana Menteri Shinzo Abe menyatakan keprihatinan mereka atas pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia serta imbasnya terhadap kehidupan begitu banyak orang. Begitu pula dengan dampak signifikan yang ditimbulkannya pada persiapan para atlet menghadapi olimpiade,” demikian pernyataan bersama IOC dan Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo.
Dalam pernyataan bersama tersebut, juga disebutkan bahwa Olimpiade Tokyo 2020 yang dijadwalkan akan dimulai 24 Juli dan berakhir 9 Agustus, ditunda tak lebih dari satu tahun.
Olimpiade Tokyo 2020 rencananya akan diikuti sekitar 11 ribu atlet dari 200 negara. Dilaporkan, penyelenggaraan hajatan olahraga terbesar sejagad itu menelan dana USD 28 milyar.
Sebagai tuan rumah, Jepang telah melakukan persiapan sejak tahun 2013 sesaat setelah terpilih sebagai penyelenggara event empat tahunan tersebut. Termasuk membangun atau merenovasi berbagai arena olahraga, stadion dan hotel-hotel untuk menyambut para atlet dan tamu manca negara.
Sebagai informasi, olimpiade pernah beberapa kali ditiadakan akibat berkecamuknya Perang Dunia I (1916) dan Perang Dunia II (1940 dan 1944).
Selain itu, selama periode perang dingin olimpiade juga beberapa kali tercoreng aksi boikot. Amerika Serikat memimpin pemboikotan Olimpiade Moskwa tahun 1980, yang dibalas Uni Sovyet dan negara-negara kompatriotnya saat Olimpiade Los Angeles tahun 1984.
