KTP Dicuri dan Dipakai Berbuat Kriminal, Pria Jerman Ini Sulit Cari Kerja

KTP Dicuri dan Dipakai Berbuat Kriminal, Pria Jerman Ini Sulit Cari Kerja

Rolasnews.com – Rami Battikh, seorang pemuda Jerman mengalami mimpi buruk berkepanjangan. Semua berawal dari liburan singkatnya ke London pada tahun 2019 silam. Identitasnya dicuri. Dan sialnyanya, sang pencuri menggunakannya untuk melakukan serangkaian kejahatan, meninggalkan Battikh dengan catatan kriminal di Inggris.

Akibatnya, selama empat tahun terakhir ia kesulitan mencari pekerjaan. Karirnya pun hancur berantakan.

Read More

Lima tahun lalu, Battikh bepergian ke Inggris dengan membawa paspor dan kartu identitas. Suatu saat, ia menyadari kartu identitasnya hilang.

Awalnya, ia tak terlalu khawatir. Mengira hanya hilang atau dicuri. Ia lalu menggunakan paspornya untuk kembali ke Jerman dan mengurus kartu identitas baru.

Setelah menyelesaikan studinya dan magang di Vodafone Finance di Bonn, Battikh mendapat tawaran pekerjaan menjanjikan dari korporasi tersebut dan kantor pajak setempat.

Karirnya tampak cerah. Namun sebelum ia sempat memutuskan tawaran mana yang akan diambil, semuanya mendadak sirna. Ia ternyata memiliki catatan kriminal cukup banyak di Inggris.

“Saya tidak percaya,” ujar Battikh kepada The Guardian.

“Saya memberi tahu calon atasan saya bahwa itu tidak benar. Itu pasti bukan saya. Saya punya bukti saya tidak berada di Inggris saat itu, karena saya berada di Tunisia dan memiliki cap di paspor saya untuk membuktikannya. Tapi mereka hanya mengatakan mereka lebih percaya catatan polisi daripada ocehan saya,” sesal pemuda berusia 24 tahun itu.

Rami Battikh. (The Guardian)

Rekam jejak kriminal aneh Battikh bermula dari tahun 2021. Ketika itu seseorang menggunakan identitasnya secara tak wajar sehingga kemudian dibui di Wood Green Crown Court, London, selama 18 bulan atas berbagai pelanggaran hukum. Berbagai  tindak kriminal itu termasuk mengemudi tanpa SIM atau asuransi, penipuan, dan kepemilikan dokumen identitas palsu.

Meskipun Wood Green Crown Court akhirnya mengakui kelalaian ini, Departemen Kepolisian Metropolitan Inggris (Met) tidak menghapus catatan kriminal Battikh.

Rekor Kejahatan Bertambah

Lebih membagongkan lagi, 14 bulan kemudian, rekor kriminalnya bertambah, termasuk kepemilikan pisau di tempat umum. Lagi-lagi, semua kejahatan itu dilakukan atas identitas yang sama. Identitas lamanya yang hilang dicuri.

Putus asa untuk menghapus catatan kriminalnya, Battikh lalu menulis surat kepada Met, yang tampaknya menjadi satu-satunya otoritas yang memiliki wewenang untuk mengubah database online.

Ia bahkan menawarkan untuk memberikan DNA atau sidik jarinya yang diambil di kantor polisi Jerman untuk membuktikan ia bukan orang yang melakukan kejahatan tersebut.

“Catatan kejahatan ini menghancurkan hidup saya. Saya tidak bisa mendapatkan pekerjaan apa pun. Tolong, jika perlu, saya akan memberi sidik jari atau sehelai rambut. Saya tidak bisa hidup seperti ini lagi. Saya tidak bersalah, dan saya tidak pernah melakukan tindakan kriminal apa pun,” Battikh memohon.

Karena tak ada yang mau mempekerjakannya dengan bejibun catatan kriminal, Battikh terpaksa melego mobilnya untuk membayar tagihan dan biaya hidup. Ia membagikan pengalaman buruknya ini karena ia tidak tahu apa lagi yang harus dilakukan.

Sayangnya, Met belum memperbaiki kesalahan mereka dan mengembalikan nama baiknya.

“Kami mendalami kasus ini dan bekerja sama dengan lembaga lain untuk menyelesaikannya, dengan harapan situasi ini bisa diperbaiki,” demikian pernyataan terbaru dari pihak Kepolisian Metropolitan.

“Kami memahami bahwa lamanya waktu yang dibutuhkan telah menambah kekhawatiran dan kekecewaan. Tetapi kami berupaya terus memberikan pembaruan kepada pemohon dalam waktu dekat,” tandas institusi kepolisian tersebut.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *