Rolasnews.com – Bagi sebagian besar orang tua, mengajari perilaku disiplin pada balita terkadang terasa seperti perjuangan yang berat. Meskipun mereka masih sangat kecil mereka bisa menjadi sangat keras kepala dan berkemauan keras.
Meskipun balita belum siap menghadapi konsekuensi yang serius, penting untuk mulai menggunakan strategi disiplin sejak dini yang akan mengajari untuk mengelola perilaku mereka.
Kebanyakan anak usia 1-2 tahun adalah kelompok yang penuh energi. Mereka tidak berhenti berjalan, berlari, melompat, dan bermain sampai mereka akan jatuh.
Balita dapat menjadi sangat terstimulasi dan terkadang mengalami kesulitan untuk mendapatkan kembali ketenangannya. Istirahat sejenak dari lingkungan yang menstimulasi dapat membantu mereka menenangkan diri.
Balita bereksplorasi dengan seluruh indranya terutama indra peraba. Tetapi keterampilan motorik mereka yang berkembang, dikombinasikan dengan sifat impulsif mereka. Jadi perlu untuk mengajari mereka cara menyentuh yang aman dan bertindak yang baik.
Karena semua perkembangan tersebut, balita memerlukan pengenalan perilaku disiplin yang sangat spesifik. Mereka membutuhkan disiplin yang membantu menumbuhkan kemandirian mereka tetapi tetap mengajarkan perilaku yang sesuai secara sosial.
Pekerjaan Rumah Tangga Bikin Panjang Umur?
Berikut beberapa hal sederhana yang bisa melatih perilaku disiplin balita Anda:
1. Gunakan bahasa yang sama dan sederhana berulang kali
Balita kurang memilki keterampilan konflik secara damai dan mereka belum mampu untuk mempengaruhi orang lain. Jangan heran jika mereka sering memukul, menggigit, atau melempar barang. Terapkan aturan sederhana dan ulangi secara konsisten.
Gunakan bahasa yang sama dan singkat setiap kali untuk membuat balita mengikuti aturan seperti “ Jangan dilempar”, “Jangan membuang makanan”, “ Jangan dipukul itu menyakitkan”, dll.
2. Beri contoh langsung
Memberi contoh setiap tindakan secara langsung jauh lebih efektif untuk belajar keterampilan baru daripada hanya mengatakannya. Hal ini penting untuk melatihnya membuat pilihan yang positif dan mengendalikan situasi.
Misalnya, setiap balita akan bersikap kasar pada hewan, Anda bisa mencontohkan untuk bersikap lembut dengan belaian tangan, “Belai seperti ini nak!”
Atau memberi pilihan pada anak dengan menunjukkannya “Cemilan mana yang ingin kamu makan? Yang ini atau itu?”
3. Puji perilaku baik
Pujian pada perilaku baik akan mendorong anak untuk mengulangi perilaku tersebut. Puji mereka karena bermain dengan tenang, belajar berpakaian sendiri, atau membereskan mainan mereka sendiri.
Mereka akan termotvasi untuk terus bekerja dengan baik saat Anda memperhatikan dan memberi pujian.
4. Abaikan perilaku buruk yang ringan
Balita sering menunjukkan perilaku mencari perhatian. Amukan, rengekan, dan teriakan seringkali bisa menjadi lebih buruk jika Anda terlalu memperhatikannya. Terkadang respon terbaik adalah mengabaikannya dan berperilaku pura-pura tidak mendengar.
Ketika mereka sudah mulai tenang mulailah memperhatikan lagi sikapnya. Sehingga balita Anda mengerti bahwa yang dilakuknnya tidak baik. Anda hanya perlu bertindak responsif ketika balita merasa lapar, haus, atau ingin buang air.
5. Ajari tentang konsistensi waktu
Tetapkan jadwal untuk membantu memberikan struktur yang jelas pada hari-hari balita Anda. Usahakan untuk menjaga waktu tidur siang, waktu ngemil, waktu bermain, waktu mandi dll. Tubuh balita akan terbiasa dengan jadwal ketika mereka tahu kapan harus melakukan aktivitas sehari-hari.
Ungkapkan waktu yang bisa dipahami balita misalnya “Kita masih punya waktu bermain sebelum waktunya mandi”.
Atau berikan pilihan aktivitas “Apakah kamu ingin bermain dengan kereta atau membaca cerita sebelum mandi?”
Awas, Remaja Korban Bullying dan Intimidasi Cenderung Berbuat Kekerasan di Masa Depan
Jika Anda frustasi dengan perilaku balita Anda, tarik nafas dalam-dalam. Diam lah dulu sejenak, dan beri waktu istirahat sebelum berinteraksi dengan mereka lagi. Pastikan menyisihkan waktu untuk mengurus diri sendiri. Mengelola stress dengan cara yang sehat memastikan anda dapat menjadi orang tua terbaik dan juga membantu Anda mendisilpinkan balita secara efektif.
Meskipun mendidik balita bisa menjadi pekerjaan yang berat, menyaksikan mereka tumbuh dan berkembang tentunya menjadi hal yang menarik dan menyenangkan. (AZP)