Zinc dan Vitamin C Tak Berdampak pada Kesembuhan Pasien COVID-19

Zinc dan Vitamin C Tak Berdampak pada Kesembuhan Pasien COVID-19
Rolasnews.com – Suplemen dengan kandungan zinc dan vitamin C, ternyata tidak memiliki dampak signifikan untuk pengobatan COVID-19. Padahal keduanya sama-sama berfungsi untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Mereka yang mengkonsumsi suplemen dengan kandungan zinc dan vitamin C memang memiliki imunitas lebih tinggi dibandingkan yang tidak mengkonsumsinya. Meski demikian, masih belum terbukti bahwa mereka yang rutin mengkonsumsinya secara otomatis tidak akan tertular virus corona.

Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan JAMA Network Open yang dipublikasikan Jumat lalu, (12/2). Dalam penelitian tersebut dinyatakan bahwa pasien penderita COVID-19 yang tidak dirawat di rumah sakit tidak menunjukkan kesembuhan dalam 10 hari, setelah mengkonsumsi suplemen dengan kandungan zinc dan vitamin C.

Read More

“Zinc atau vitamin C dosis tinggi atau kombinasi keduanya tidak mengurangi durasi penyakit pada pasien rawat jalan yang terinfeksi COVID-19 dibandingkan dengan perawatan standar,” papar rekan penulis studi, Dr. Milind Desai.

“Karena uji coba tidak mencapai “hasil primer”, yang merupakan bukti dari efek menguntungkan zinc atau vitamin C, maka penelitian dihentikan lebih awal,” jelas profesor kedokteran kardiovaskular di Klinik Cleveland di Ohio ini.

Beberapa penelitian telah mengeksplorasi manfaat suplemen peningkat sistem kekebalan dalam pengobatan COVID-19, baik dikonsumsi secara tunggal atau dikombinasikan dengan terapi obat.

Dibanding Virus Flu Biasa, Virus Corona Bertahan 5 Kali Lebih Lama di Kulit

Penelitian ini dilakukan peneliti Klinik Cleveland yang melibatkan 214 pasien yang menderita COVID-19. Mereka mengkonsumsi 50 miligram zinc, 8.000 mg. vitamin C setiap harinya. Hal ini dilakukan selama 10 hari. Namun, ada pula pasien yang tidak mengkonsumsi keduanya.

Pasien yang menerima perawatan biasa tanpa suplemen mengalami penurunan 50% gejala virus setelah sekitar tujuh hari. Mereka yang diberi vitamin C dan zinc mengalami penurunan gejala 50% setelah sekitar enam hari. Dengan demikian, para peneliti mengatakan perbedaan ini tidak cukup signifikan untuk melanjutkan penggunaan keduanya untuk pengobatan COVID-19.

“Zinc dikaitkan dengan peningkatan kesehatan kekebalan secara keseluruhan. Tetapi berdasarkan data uji coba terkontrol secara acak kami, penggunaannya untuk mengurangi gejala pada COVID-19 ternyata tidak terbukti,” pungkas Desai. (NAY)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *