Rolasnews.com – Di musim pandemi seperti saat ini, banyak orang mulai semakin menyadari pentingnya menjaga kesehatan. Selalu mencuci tangan setelah beraktivitas, mengenakan masker di tempat umum, memperhatikan betul higienitas makanan yang akan dikonsumsi, adalah beberapa contoh pola hidup sehat yang sudah umum diterapkan masyarakat.
Pun demikian dengan gaya hidup sehat, yang akhir-akhir ini kian mewabah di kalangan masyarakat menengah ke atas. Bersepeda atau nggowes, salah satunya. Trend nggowes di masa pagebluk COVID-19 bahkan sempat mengatrol nilai jual sepeda kayuh hingga mencapai harga yang kadang sulit dinalar saking mahalnya.
Namun terlepas dari itu, dari sisi kesehatan telah terbukti bahwa menggerakkan tubuh secara rutin sangatlah penting untuk memperlancar sirkulasi darah. Memang, aktivitas fisik yang paling murah dan mudah dilakukan adalah jalan kaki atau sekedar jogging di seputaran rumah. Namun karena daya jangkau jalan kaki atau jogging terbatas, alternatif lainnya adalah bersepeda. Selain menyehatkan tubuh dan jaraknya tempuhnya bisa lebih jauh, saat ini bersepeda juga sudah menjadi sarana bersosialisasi serta having fun.
Pernah ada penelitian bahwa bersepeda secara signifikan mencegah resiko kanker dan serangan jantung hingga nyaris 50 persen. Dari ratusan ribu responden yang berpartisipasi dalam penelitian tersebut, orang yang rajin nggowes resiko terkena kanker menurun 45 persen. Sementara untuk serangan jantung, resikonya juga berkurang 46 persen.
Jika dibandingkan dengan mereka yang lebih memilih naik kendaraan bermotor untuk sampai ke tempat tujuan, ke pasar terdekat atau ke tempat kerja misalnya, tentu saja bersepeda lebih sehat.
Bersepeda rata-rata 50 km seminggu jika dilakukan rutin, akan menjauhkan dari banyak penyakit. Pasalnya, saat bersepeda organ dalam tubuh terutama paru-paru bekerja lebih cepat. Demikian pula dengan peredaran darah, sehingga kerja jantung pun menjadi lebih optimal.
Selain murah dan sehat, gerakan bersepeda jika dilakukan terus menerus serta dalam jumlah besar, akan banyak membantu mengurangi polusi udara sekaligus emisi gas rumah kaca akibat pembakaran energi fosil.
Tips Hadapi Fenomena Bersepeda yang Kian Marak di Jalan Raya
Namun mengandalkan kebiasaan bersepeda hanya selama pandemi saja tidak akan berumur panjang. Usai pandeminya, usai pula trend nggowesnya.
Karena itu lebih penting menggugah kesadaran orang mempertahankan gaya hidup sehat rutin bersepeda ini adalah dengan mempercepat penyediaan sarana dan infrastruktur yang memadai.
Mustinya pemerintah setempat tak hanya memperhatikan kepentingan para pengguna kendaraan bermotor. Buatkan juga jalur khusus bagi pejalan kaki dan pesepeda. Jalur khusus itu sama sekali tidak boleh diokupasi untuk hal-hal yang lain seperti berjualan atau jalan pintas bagi para pemotor bandel.
Apabila orang yang rajin nggowes diberi kemudahan melakukan aktivitasnya, niscaya trend bersepeda akan bertahan lama. Dengan gaya hidup yang lebih sehat, resiko terkena berbagai penyakit seperti kanker dan serangan jantung otomatis juga akan jauh berkurang. (TON)